AKTIVITAS ANTIOKSIDAN JAMUR ENDOFITIK RS-1 DARI RANTING SAMBILOTO MENGGUNAKAN MEDIA BERAS HITAM
DOI:
https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1756Abstract
Sambiloto (Androgaphis paniculata) merupakan salah satu tanaman obat herbal yang banyak digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. A. paniculata dapat mengobati pilek, demam, radang tenggorokan, gangguan pencernaan dan penyakit lainnya. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, A. paniculata dapat menghasilkan metabolit sekunder diantaranya alkaloid, fenolik, terpenoid, dan steroid yang memiliki bioaktvitas sebagai antioksidan, antikanker, dan antibakterial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dari jamur RS-1 yang diisolasi dari A. paniculata menggunakan media beras hitam sebagai media pertumbuan. Pengujian aktivitas antioksidan jamur endofitik dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhydrazyl) dengan tujuan untuk mengskrining aktivitas penangkap radikal dari beberapa senyawa dengan nilai IC50 72,38 ppm. Berdasarkan nilai IC50 tersebut, dapat diketahui bahwa isolat tunggal jamur RS-1 yang diisolasi dari tumbuhan A. paniculata yang dikultivasi menggunakan media beras hitam tergolong kuat. Hal ini disebabkan karena adanya metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur endofitik RS-1.
Sambiloto (Androgaphis paniculata) is one of the herbal medicinal plants that is widely used as traditional medicinal in Indonesia. A. paniculata including to treat colds, fever, sore throat, digestive disorders and others. Based on the results of previous studies, A. paniculata can produce secondary metabolites including alkaloids, phenolics, terpenoids, and steroids which have bioactivity as antioxidant, anticancer, and antibacterial. Therefore, this study aims to determine the antioxidant activity of the fungal RS-1 isolated from the A. paniculata using black rice as the medium. Testing of antioxidant activity of endophytic fungi was carried out using the DPPH (1.1-diphenyl-2-picryhydrazil) method with the aims of screening the radical scavenging activity test obtaining an IC50 value of 72.38 ppm. Based on the IC50 value, it can be seen that a single isolate of endophytic fungus RS-1 isolated from the A. paniculata which was cultivated using black rice media was classified as strong. This is due to the presence of secondary metabolites produced by the endophytic fungus RS-1.
Downloads
References
Abdullah, M.K. 2020. Isolasi Identifikasi Dan Uji Fitokimia Flavonoid Fungi Endofit Dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) serta Potensinya Sebagai Antioksidan. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya.
Agustina, W., Nurhamidah, N., and Handayani, D. 2017. Skrining fitokimia dan aktivitas antioksidan beberapa fraksi dari kulit batang jarak (Ricinus communis L.). Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 1(2): 117–22.
Amelia, P., Ayunda, R., and Bahri, S. 2021. Screening of Antibacterial activities of the endophytic fungi isolated from the leaves of Medinilla speciosa Blume. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 8(3): 24-28.
Febria, F., Suryelita, S., and Riga, R. 2022. Antibacterial Activity and phytochemical screening of the fraction of endophytic fungus derived from sambiloto flowers (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees). Jurnal Sains Natural, 12(3): 134-142.
Hasti, S., and Makbul, R. 2022. Aktivitas antiradikal DPPH ekstrak etanol kulit batang Artocarpus altilis (Parkinson Ex F.A.Zom) Fosberg. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 11(2): 23–29.
Khairi, V.A., Etika, S.B., Suryelita, S., Ulfah, M, and Riga, R.. 2021. Study of the antibacterial activity of endophytic fungus that colonize with the twig of Andrographis paniculata. Eksakta, 22(2): 137–144.
Rachman, F., Mubarik, N.R., and Simanjuntak, P. 2018. Aktivitas antioksidan ekstrak kapang endofit Cb.Gm.B3 asal ranting kayu manis (Cinnamomum burmanni). Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI), 5(2): 204-213.
Riga, R., Suhanah, R.A., Suryelita, S., and Etika S.B., Ulfah, M. 2021. Jamur endofitik yang diisolasi dari bunga Andrographis paniculata (sambiloto) sebagai sumber senyawa antibakteri. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(1): 139–148.
Riga, R., Etika, S.B., Suhanah, R.A, and Khairi, V.A. 2022. Aktivitas antibakteri jamur endofitik RS-2 yang diisolasi dari tumbuhan sambiloto (Andrographis paniculata). Jurnal Zarah, 10(1): 1–5.
Safitri, S., Etika, S.B., and Riga, R. 2022. Aktivitas Antibakteri ekstrak etil asetat jamur endofitik RS-1 beras hitam. Jurnal Zarah, 10(2): 122–126.
Tristantini, D., Ismawati, A., Pradana, B.T., and Jonathan, G.J. 2016. Pengujian Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH Pada Daun Tanjung (Mimusops elengi L). Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan,” 1–7.
Yati, S.J., Sumpono, S., and Candra, I.N. 2018. Potensi aktivitas antioksidan metabolit sekunder dari bakteri endofit pada daun Moringa oleifera L. Alotrop, 2(1): 82–87.
Yolanda, M., Etika, S.B., Riga, R. 2022. Kajian Fitokimia dan sifat anti bakteri jamur endofitik Rs-1 pada ranting Andrographis paniculata (sambiloto) dengan media pertumbuhan beras merah. EduMatSains: Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains, 7(1): 91–98.
Yunita, E. 2021. Mekanisme kerja andrografolida dari sambiloto sebagai senyawa antioksidan. Herb-Medicine Journal, 4(1): 43-56.