ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT BERDASARKAN METODE ABC INDEKS KRITIS DI APOTEK X KOTA PEKANBARU

DOI:

https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1753

Abstract

Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan. Perencanaan obat bermanfaat untuk menjamin ketersedian obat yang ada di sarana kesehatan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan, menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan obat, kelebihan stock (stagnant) yang mengakibatkan obat kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian pesanan. Perencanaan persediaan obat di Apotek “X” Kota Pekanbaru masih belum optimal. Pemesanan kembali obat dilakukan apabila terdapat kekosongan obat, apabila kurang tepat dalam perhitungan perencanaan dan pengadaan obat dapat menyebabkan terjadinya kekosongan obat atau stock out dalam waktu yang lama. Hal tersebut dapat mempengaruhi pelayanan obat kepada pasien, yang mengakibatkan pasien tidak mendapatkan pelayanan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisa perencanaan persediaan obat dengan menggunakan metode analisis ABC Indeks Kritis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrosfektif yang berupa data 814 item obat, jumlah pemakaian obat dan estimasi biaya di Apotek “X” Kota Pekanbaru periode bulan Juli-Desember tahun 2018. Sampel pada penelitian ini adalah obat kelompok A, B dan C yang berjumlah  814  item obat serta data obat  yang meliputi data pemakaian obat, kartu stok dan data harga obat. Hasil penelitian dengan menggunakan metode ABC Indeks Kritis, diperoleh kelompok A terdiri dari 81 item obat (9,95%) dengan nilai investasi Rp.51.142.850. Kelompok B terdiri atas 409 item obat (50,25%) dengan nilai investasi Rp.99.424.364 dan Kelompok C terdiri atas 324 item obat (39,80%) dengan nilai investasi Rp.17.414.487.

Medicine is a very important element in health administration efforts. Drug planning is useful for ensuring the availability of drugs in health facilities. This aims to get the right type and amount as needed, avoid excess, shortage, vacancy, drug damage, excess stock (stagnant) which results in expired drugs, loss and return of orders. The planning of drug supplies at Drugstore “X” in Pekanbaru City is still not optimal. Medicines are reordered if there is a drug shortage, if the planning and procurement calculations are inaccurate, this can lead to drug shortages or stock outs for a long time. This can affect drug services to patients, which results in patients not getting drug services. This research aims to know the analysis of inventory planning the drug with the use of analysis method ABC critical index. This research is a descriptive study with retrospective data retrieval in the form of 814 drug item, total drug usage and cost estimation at Drugstore “X” in Pekanbaru City period from July to December in 2018. The samples in this study were drugs groups A, B and C, totaling 814 drug items and drug data including drug use data, stock cards and drug price data. The results of the research using the ABC critical index method, acquired group A consist of 81 drug items (9.95%) with the investment value of Rp. 51.142.850. Group B consists of 409 drug items (50.25%) with the investment value of Rp. 99.424.364 and group C consist of 324 drug items (39.80%) with the investment value of Rp. 17.414.487.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Budiman, O.P. 2018. Analisis Perencanaan Obat Berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi Faramasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Tesis. Fakultas Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Dirjen Binfar Alkes RI. 2010. Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Bekerjasama dengan Japan Internasional Cooperation Agency, Jakarta.

Faqih, A. 2010. Manajemen Agribisnis. Yogyakarta: Dee Publishing.

Handoko, H.T. 2012. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Kemenkes RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Malota, E.W.F., Lolo, A.W. and Citraningtyas, G. 2019. Analisis perencanaan pengadaan obat antibiotik berdasarkan ABC indeks kritis di instalasi farmasi Rumah Sakit Daerah Luwuk. Jurnal Pharmacon, 1(8): 51-56.

Oskar, L. and Jauhar, M. 2016. Dasar-Dasar Manajemen Farmasi. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Quick, J.D., Rankin, J.R., Dias, Vimal. 2012. Inventory Management in Managing Drug Supply, Third Edition, Managing access to medicines and health technologies. Arlington: Management Sciense for Health.

Satibi. 2014. Manajemen Obat di Rumah Sakit. Yogyakarta: UGM.

Utari, A. 2015. Cara Pengendalian Persediaan Obat Paten dengan Metode ABC, Metode Economic Order Quantity (EOQ), Buffer Stock dan Reorder Point (ROP), di Unit Gudang Farmasi Rumah Sakit Zahira Tahun 2014. Skripsi, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah.

Wahyuni, A.T., Budi, S.I. and Destriatnamia, S. 2014. Pengendalian persediaan obat umum dengan analisis ABC indeks kritis di IFRS Siti Khodijah Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 5(2):134-142.

Zeenot, H. 2013. Pengelolaan dan Penggunaan Obat Wajib Apotek. Yogyakarta: D-Medika.

Downloads

Published

30-06-2023

How to Cite

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT BERDASARKAN METODE ABC INDEKS KRITIS DI APOTEK X KOTA PEKANBARU. (2023). Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 12(1), 25–30. https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1753

Issue

Section

Articles